Senin, 22 Januari 2018

Kartu Debit Crypto Tumbuh Di Popularitas


Selama bertahun-tahun kartu debit dan hadiah telah menjadi bagian belanja konsumen yang selalu ada. Ribuan transaksi terjadi setiap detik, yang ditangani oleh Visa, Mastercard, dan beberapa prosesor lainnya. Untuk beberapa waktu pendukung kripto berpendapat bahwa kriptocurrency sangat sesuai untuk mengganggu pasar ini. Kini sejumlah perusahaan telah mengenalkan kartu kripto, yang seharusnya memainkan peran penting dalam menghadirkan teknologi ke masyarakat.

Bukan rahasia lagi bahwa jaringan point-of-sale saat ini, yang menghubungkan kartu debit dengan rekening bank, tidak efisien dan tidak aman. Hal ini umumnya tidak disukai oleh pedagang karena tingginya biaya, yang berkisar antara tiga sampai lima persen per transaksi. Penipuan juga merupakan masalah serius, yang menelan biaya konsumen dan bank sekitar $ 16 miliar per tahun. Dengan demikian tidak mengherankan bahwa sistem berbasis kripto muncul, karena lebih efisien, jauh lebih murah, dan lebih aman.
Sebagian besar kartu kriptokokus saat ini bekerja dengan prosesor lawas seperti Visa dan Mastercard. Shift Card, misalnya, adalah kartu debit Visa yang terhubung ke akun Coinbase pengguna. Ini mengubah Bitcoin menjadi fiat pada saat pembelian dan mentransfernya ke pedagang. Lainnya, seperti SpectroCoin dan Uquid, telah dimuat oleh pengguna dan beroperasi dengan cara yang sama seperti kartu hadiah pra-bayar. Banyak dari kartu generasi pertama ini bekerja dengan altcoin, dan sebagian besar memungkinkan pengguna membuat kartu virtual untuk pembelian online.

Dengan bekerja dengan prosesor yang ada, kartu kripto dapat dengan cepat memasuki arus utama tanpa perlu adanya pedagang untuk melakukan perubahan. Mereka juga memberi konsumen proses pembelian yang terpercaya dan tidak asing. Dengan demikian mereka cenderung mendapatkan daya tarik saat masyarakat mulai mengeksplorasi potensi aset digital. Satu kartu, Centra, bahkan telah mendaftarkan petinju Floyd Mayweather Jr sebagai juru bicara.

Salah satu kelemahan dari kartu ini adalah mereka tidak memungkinkan konsumen melakukan pembelian secara langsung dengan kriptocurrency. Sebaliknya, mereka adalah hibrida antara ruang fiat dan kripto. Dengan demikian, pedagang masih membayar biaya yang tidak perlu ke prosesor lawas. Masalah lainnya adalah pembatasan yang sering dilakukan prosesor pada perolehan kartu. Khususnya, Visa baru saja mengeluarkan pembatasan lisensi baru kepada sejumlah penerbit kartu yang melarang kartu dikeluarkan dari luar Eropa.


EmoticonEmoticon